0 %

Fri, 1 Mar 2019
4 Kebiasaan Buruk yang Bawa Dampak Negatif Buat Kesehatan Lingkungan

Setiap orang memiliki kebiasaan buruk yang sulit untuk dihilangkan. Mulai dari yang dianggap remeh seperti memainkan rambut hingga yang menyangkut kesehatan tubuh. Tapi ada beberapa kebiasaan yang tampaknya sederhana namun dapat memicu peningkatan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global dan menumpuknya sampah maupun limbah yang mengancam lingkungan.

Demi tubuh dan lingkungan yang lebih sehat, coba hentikan 4 kebiasaan buruk berikut ini.


1. Merokok

Ternyata merokok bukan hanya menjadi pemicu kanker paru-paru pada tubuh, tapi juga bagi paru-paru bumi. Menurut situr Global Citizen, merokok melepaskan polutan seperti amonia, nikotin, karbondioksida, metana, dan dinitrogen oksida ke lingkungan sebagai polusi udara.

Bukan hanya itu saja, puntung rokok yang dibuang sembarangan pun akhirnya menjadi limbah beracun karena tidak dapat terurai dengan alami. Masih butuh alasan lagi untuk berhenti merokok?


2. Membuang Sampah Elektronik

Di zaman serba digital ini, rasanya lebih mudah untuk mengganti ponsel atau gadget elektronik lainnya saat mengalami kerusakan. Tapi apa yang terjadi pada barang elektronik lamamu? Seringkali ponsel akan berakhir ke tempat sampah. Meskipun 70persen dari ponsel tersebut dapat didaur ulang, hanya 14-17persen yang mengalami proses recycle setiap tahunnya.

Tidak sedikit juga barang-barang elektronik yang tidak dibuang dengan tepat sehingga menjadi sumber bahan-bahan beracun yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Seperti timbal, merkuri, arsenik, dan klorin yang mencemari air minum dan tanah. Selain merusak lingkungan, senyawa kimia berbahaya ini juga dapat memicu penyakit kanker.


3. Konsumsi Fast Food

Bukan rahasia lagi jika terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Selain membuat lingkar pinggang makin melebar, fast food juga sering dikaitkan dengan sakit kepala, depresi, hingga penuaan dini.

Bukan hanya kesehatan yang mendapat efek negatif, tapi juga lingkungan. Menurut situs Global Citizen, perusahaan makanan cepat saji menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar, mulai dari manufaktur, pengemasan, hingga sisa makanan. Selain itu, masih banyak restoran yang mengemas makanan dengan styrofoam atau plastik yang memakan waktu ratusan tahun untuk terurai.


4. Enggan Menggunakan Transportasi Umum

Memilih untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor bisa jadi cara sederhana untuk menghindari emisi gas rumah kaca yang memicu perubahan iklim. Mobil rata-rata melepaskan 4 ton karbon dioksida setiap tahun dan beberapa polutan lain yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Jika sulit untuk meninggalkan kendaraan bermotor selamanya di garasi, dedikasikan minimal satu hari untuk mengganti pilihan moda transportasimu. Mulai dari berjalan kaki, bersepeda, hingga menggunakan angkutan umum. Selain mengurangi polusi, bergerak minimal 20 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan tubuh.


Jangan menyerah untuk menghentikan kebiasaan buruk ini untuk hidup dan lingkungan yang lebih baik.