0 %

Mon, 15 Apr 2019
Emosi Negatif Tak Selamanya Bawa Efek Buruk, Ini Alasannya!

Kemarahan, frustasi atau ketakutan seringkali dinilai sebagai emosi negatif yang manusiawi. Biasanya, perasaan ini dipandang sebagai hal yang memicu stres sehingga harus dihindari atau diabaikan. Bahkan tidak jarang emosi negatif dituding sebagai penyebab berbagai masalah dalam hidup mulai dari kesulitan mencari kerja, hubungan cinta yang berantakan, hingga hidup yang jauh dari kata bahagia.

Ternyata, tak selamanya emosi negatif itu memiliki efek yang buruk. Pendekatan yang lebih baik untuk mengelolanya rupanya dapat dipicu oleh beberapa alasan berikut ini.


1. Hal yang Manusiawi untuk Dialami

Mengalami emosi negatif sering dipandang sebagai hal yang buruk, apalagi sejak kecil sudah diingatkan untuk terus bersyukur dan merasa bahagia di situasi apa pun. Padahal mengalami berbagai mood adalah bagian dari menjadi manusia.

Sudah waktunya untuk menilai kembali apa yang disebut sebagai emosi negatif dalam hidup. Sadari jika perasaan buruk tersebut manusiawi untuk dialami, bahkan dapat membantumu menghadapi berbagai tantangan sehari-hari.


2. Punya Tujuan Baik yang Tersembunyi

Ada satu kesamaan di balik kebanyakan emosi negatif, yaitu melayani tujuan evolusi untuk kelangsungan hidup, kesehatan, dan kesejahteraanmu. Seperti ketakutan merupakan sinyal adanya sesuatu yang salah, melindungi dari bahaya, dan memungkinkanmu untuk bertahan hidup.

Sedangkan rasa malu dan bersalah mendesakmu untuk memperbaiki kesalahan. Begitu juga kemarahan yang menjadi mekanisme perlindungan serta mendorongmu melakukan sesuatu untuk mengubah situasi yang sedang dihadapi.


3. Memberi Peringatan

Munculnya emosi negatif ini juga menjadi sinyal adanya perubahan pada diri, kedamaian, dan ketenangan dalam diri sendiri. Frustasi, ketakutan, atau rasa kesal bisa jadi merupakan peringatan dini kalau ada sesuatu yang tidak tepat atau melakukan hal yang salah. Tapi jangan diabaikan atau malah dibiarkan terlalu lama, karena dapat berkembang menjadi situasi emosional yang lebih buruk dan sulit dikendalikan seperti anxiety atau depresi.


4. Membangun Ketahanan

Membiarkan dirimu mengalami berbagai emosi akan membuatmu semakin tangguh dalam menghadapinya. Lambat laun, kamu akan dipaksa untuk belajar mengatasi emosi negatif yang muncul dan menemukan solusi yang terbaik agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarmu.

Sayangnya, banyak orang yang lebih memilih menghindarinya sehingga keterampilan untuk mengontrol emosi buruk tersebut hampir tidak ada. Akibatnya, tidak sedikit yang beralih ke cara yang tidak sehat seperti kecanduan.


5. Memicu Aksi

Emosi negatif menciptakan dorongan dalam diri untuk menjadi lebih produtif, menyelesaikan masalah, membela apa yang diyakini, dan membuat perubahan ke arah yang berbeda. Seperti rasa marah yang dialami saat tidak mendapatkan kenaikan gaji padahal dirimu merasa pantas mendapatkannya. Kemarahan akan mendorongmu untuk berbicara dengan sopan dan professional pada atasan dan menanyakan alasan yang sesungguhnya. Tanpa emosi negatif tersebut, kamu mungkin akan menerima segala perlakukan yang tidak adil sekalipun.


Untuk mengalami semua emosi yang baik dan buruk adalah yang membuat kita menjadi manusia. Berusahalah untuk memahami apa yang sebenarnya disampaikan dan gunakan sebaik mungkin untuk memberi manfaat bagi hidupmu.