0 %

Wed, 17 Sep 2014
Hal Penting Tentang Virus MERS

Virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus atau dikenal MERS, muncul di Indonesia pada tahun 2012. Tercatat ada sekitar 262 kasus virus yang menyerang sistem pernafasan ini di 12 negara. Virus yang diduga berasal dari Negara Timur Tengah disebabkan oleh corona virus yang mirip dengan corona virus pada kelelawar dan penularannya melalui hewan (unta). Namun untuk mengenali lebih dekat hal seputar MERS, berikut hal yang perlu Anda ketahui (menurut laporan dari CNN): 

1. MERS adalah virus corona 

MERS mirip dengan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang berasal dari Flu biasa. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit mengatakan, virus MERS menyerang sistem pernafasan sehingga menyebabkan penderita menjadi demam, batuk, dan serangan pneumonia, gagal ginjal serta gangguan fungsi hati. Namun, WHO mengatakan gejala lain dari virus tersebut, menyerang lambung dan usus seperti diare. 

2. Bagaimana MERS bisa menyebar, belum diketahui secara pasti 

Kasus di Negara Arab mengindikasi bahwa penyebaran virus MERS berkaitan dengan kontak fisik atau benda dari penderita (orang yang telah terkena virus MERS) lalu bersentuhan langsung dengan suster atau dokter kesehatan yang mungkin telah terjangkit virus tersebut. Namun, Dr. Anne Schuchat, asisten dokter bedah umum pada Dinas Kesehatan Amerika berpendapat bahwa infeksi seperti itu akan berakibat fatal. Dimana jika Anda hidup atau merawat orang yang terkena virus MERS-CoV maka risiko Anda terjangkit akan semakin besar. 

3. MERS berasal dari unta 

Para ilmuwan menemukan fakta pada February 2012, hampir tiga perempat unta di Arab Saudi dinyatakan positif MERS. Unta impor asal Sudah dan Afrika juga diduga positif virus MERS. Lalu ditemukan juga pada kelalawar yang hidup di Arab Saudi. Namun WHO masih meneliti bagaimana penularan MERS dari hewan ke manusia bisa terjadi. 

4. MERS diduga sebagai penyakit musiman 

Pejabat di Negara-negara Timur Tengah menjelaskan, kasus ini mungkin saja sebagai penyakit yang disebabkan oleh musim yang memicu penyebaran virus dengan cepat. Hal ini terjadi pada musim semi 7 tahun lalu dengan kemiripan penyakit. 

5. Belum ada obat atau vaksin hingga kini 

Dr. Anne Schuchat, asisten dokter bedah umum di Dinas Kesehatan Amerika mengakui hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat mengatasi MERS. Namun, para dokter dapat mengobati gejala virus MERS seperti kesulitan bernafas atau demam. 

Dengan beberapa fakta di atas, jika Anda baru pulang dari Negara Timur Tengah dalam waktu 14 hari lalu demam atau sulit bernafas, lebih baik segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Begitu juga ketika Anda berencana untuk pergi ke Negara Timur Tengah, kenakan masker untuk menghindari kontak langsung dengan unta serta hindari juga untuk berkunjung ke peternakan unta.