0 %
3. Kendalikan Komunikasi Non-Verbal
Ketika kedua pihak sama-sama mempertahankan pendapatnya, ego yang saling berbenturan tidak bisa dihindari. Hal terakhir yang ingin kamu lakukan saat ada yang memberikan opini negatif pada dirimu adalah tanpa sengaja menyampaikan sesuatu yang tidak dimaksudkan. Sebisa mungkin jaga bahasa tubuh, nada suara maupun isyarat non verbal lainnya saat menerima respon dari orang lain agar tidak sampai memicu perdebatan yang makin panas.
Sadari pentingnya bahasa tubuh dalam berbagai urusanmu, baik saat meeting di kantor, wawancara kerja atau sekadar sedang ngobrol bersama teman. Berkacak pinggang, melengos hingga melipat tangan bisa disalahartikan sebagai tanda dirimu sedang memasuki mode defensif atau bahkan agresif.
4. Memahami dari Sisi yang Berbeda
Kamu tahu kalau dirimu benar, tapi begitu juga dengan si pemberi opini. Ketika mencoba untuk mempertahankan pendapat, hormati juga pandangan orang lain dengan harapan kamu mendapat perlakuan yang sama, bahkan siapa tahu bisa mengubah pikirannya.
Hindari memberikan kata-kata bernada sarkasme yang niatnya hanya melucu, tapi malah cenderung mengarah ke bullying. Selain itu, sikap ini juga menunjukkan kurangnya pemahamanmu pada cara pandang orang lain.
5. Hargai Pendapat yang Berbeda
Rasa hormat merupakan respon pertama yang harus diberikan saat mendapatkan opini negatif. Ucapkan terima kasih atas perhatian dan masukan dari pihak lain dan tanyakan apa yang salah dari cara pandang maupun keputusanmu. Hal ini menunjukkan empati dan cenderung membuat orang lebih terbuka untuk benar-benar mendengar apa pun yang akan kamu katakan.
Siapa pun mungkin akan kesulitan menerima kritik dan opini negatif dari orang lain. Latih diri untuk lebih santai dan elegan dalam menanggapinya dengan cara-cara ini.
BACA JUGA
Cara Tepat Manfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Kreativitas
Tips Jitu Temukan Inspirasi Saat Benar-Benar Membutuhkannya
Cara Tepat Kembangkan Kreativitas Tanpa Batas